JADI IBU ‘KILER’ SELAMA PANDEMI

Post Series: Artikel Edukasi

Kiler, mendengar katanya saja sudah merinding. Ya memang tidak salah, karena kata ‘Kiler’ diserap dari bahasa Inggris killer yang artinya pembunuh. Kata ini biasa digunakan untuk menunjukkan sifat kejam atau galak. Jadi tidak heran ketika mendengar kata “Kiler” kita langsung akan berasumsi jelek dan tidak suka.

Pandemi di Indonesia sudah memasuki waktu hampir 1 tahun dan hampir selama waktu itu pula anak-anak kita melakukan belajar secara daring. Mau tidak mau ibu dipaksa menjadi pendamping bahkan menggantikan guru untuk membantu anak belajar di rumah. Ga ngajar aja kita sudah emosi ya bun dengan anak sendiri, apalagi disuruh mengajar yang mungkin materinya kita tidak kuasai karena zaman sudah berubah.

Sebagai ibu selama pandemi ini kita dipaksa untuk menambah peran. Mungkin tidak sedikit ibu yang mendapatkan julukan ibu ‘kiler’ dari anak kita.  Tapi, itu semua semata-mata dilakukan karena para ibu ingin anaknya berhasil dan demi kebaikan juga.

Nah, sekarang kita ubah yu “kiler” yang negatif menjadi ‘Kiler” positif. Yuk, jadi ibu ‘Kiler’ selama pandemic. Kiler ini singkatan dari Kreatif, Inovatif, Lembut, Emphaty, dan Riang. Berikut tipsnya:

  1. Kreatif

Ibu harus kreatif menciptakan suasana agar tidak bosan. Selain mendampingi anak belajar/daring, berikut ada kegiatan yang bisa dilakukan bersama anak ketika waktu luang. Diantaranya mendongeng dan olah raga. Mendongeng dapat memperluas wawasan untuk anak, melatih berpikir kritis dengan menanyakan sebab akibat dari cerita yang kita bacakan. Olah raga pun bisa dilakukan secara sederhana, seperti naik turun anak tangga, bermain lempar tangkap bola, atau pun loncat karet.

  1. Inovatif

Terkadang anak tidak mengerti dengan materi yang disampaikan gurunya ketika belajar online atau ibu harus menjelaskan kembali bahan pembelajaran yang dishare guru. Nah disini diperlukan ibu yang inovatif untuk memudahkan anak kita mengerti dengan materi yang sedang diajarkan. Hal inovatif yang bisa dilakukan misalnya, ketika anak sedang belajar matematika maka ibu bisa menggunakan alat atau benda yang ada di rumah untuk mencontohkan, atau materi hapalan yang banyak bisa dibuat mind map atau gambar yang anak inginkan dan ditulis kata penting dalam gambar tersebut.

  1. Lembut

Mungkin ini susah ya bun, pertama mendampingi kita akan lembut tapi lama kelamaan tak bisa ditahan juga. Hal paling mudah yang dapat dilakukan agar ibu selalu lembut adalah tarik napas dan mencoba berbicara secara pelan kembali.

  1. Emphaty

Selama pandemi sebenarnya bukan hanya ibu saja yang emosi, kadar emosi anak pun bisa meningkat saat pandemi ini, maka diperlukan emphaty dari ibu agar emosi anak tidak meluap-luap. Salah satu emphaty yang bisa ibu lakukan ketika anak emosi adalah bantu menenangkan dengan cara memluknya, atau mengajaknya bicara “kamu kenapa?” “Ga apa-apa kok kalau kamu merasa bête atau bosen”

  1. Riang

Riang, ceria, bersemangat adalah sosok ibu yang ingin dilihat oleh anak-anak kita. Anak senantiasa mencontoh atau meniru sikap ibunya. Terkadang ketika suasana rumah terasa tidak enak, anak-anak rewel itu dikarenakan suasana hati ibu yang sedang rewel juga. Jadi, yu para ibu kita riang selalu dengan cara lihatlah semua yang terjadi di rumah sebagai ibadah dan syukuri kita masih bisa diberi kesempatan untuk selalu bisa melihat perkembangan anak kita 😉

Please wait...

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *